FEB USK Gelar Kuliah Umum Bersama Anggota DPR RI, Bahas Strategi Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global sebagai Dukungan pada SDGs

Published by Waliam Mursyida on

FEB USK Gelar Kuliah Umum Bersama Anggota DPR RI, Bahas Strategi Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global sebagai Dukungan pada SDGs

Banda Aceh – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (FEB USK) melalui Departemen Manajemen sukses menyelenggarakan Kuliah Umum bertajuk “Tantangan Dunia Bisnis di Era Ketidakpastian Ekonomi Global: Antara Strategi dan Solusi” pada hari Senin (29/09/2025). Acara ini berlangsung di Balai Sidang FEB USK dan menghadirkan narasumber istimewa, M. Husni, S.E., M.M., anggota Komisi VIII DPR RI sekaligus alumni Manajemen FEB USK angkatan 1983.

Kuliah umum ini dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Taufiq S., M.Eng., IPU. selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat (WR IV), Prof. Faisal, S.E., M.Si., Ph.D., selaku Dekan FEB USK, jajaran pimpinan fakultas, dosen, serta ratusan mahasiswa yang antusias mengikuti kegiatan. Acara dibuka dengan sambutan Dekan FEB USK dan WR IV, kemudian dilanjutkan pemaparan materi yang dipandu moderator Prof. Jasman J. Ma’ruf, dosen senior FEB USK.

Dalam paparannya, Husni mengupas tuntas tantangan ekonomi domestik maupun global yang tengah dihadapi bangsa. Ia menyoroti praktik-praktik ilegal yang merugikan negara, seperti oplos BBM Pertamax dengan potensi kerugian hampir Rp1 kuadriliun, lebih dari Rp300 triliun akibat 1.063 tambang ilegal, serta 5 juta hektare lahan sawit yang melanggar aturan. Ia juga menyinggung fenomena sosial yang menekan ekonomi, termasuk judi online dan narkoba, yang dinilai sebagai ancaman serius bagi generasi muda.

Selain itu, Husni memperkenalkan istilah “Serakahnomics” untuk menggambarkan kelompok yang hanya mengejar keuntungan pribadi tanpa memikirkan kepentingan bangsa. Namun, ia juga menegaskan langkah positif pemerintah dalam mengembalikan 3,1 juta hektare lahan sawit ilegal ke negara serta upaya pemberantasan korupsi yang berhasil menyelamatkan ratusan triliun rupiah.

Di tingkat global, Husni mengidentifikasi tiga faktor utama penyebab ketidakpastian ekonomi, yaitu:

  • Perubahan kebijakan internasional, termasuk perang dagang AS–China,
  • Ketegangan geopolitik, seperti invasi Rusia ke Ukraina,
  • Disrupsi rantai pasok global akibat pandemi COVID-19.

Untuk menjawab tantangan tersebut, ia menawarkan tiga strategi utama bagi pelaku bisnis dan calon lulusan FEB USK, yakni:

  1. Mengadopsi teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing,
  2. Membangun kolaborasi dan kemitraan untuk mendorong inovasi,
  3. Mempraktikkan kepemimpinan yang responsif dan visioner.

Dekan FEB USK, Prof. Faisal, menegaskan bahwa kuliah umum ini menjadi bagian dari program strategis fakultas untuk memperkuat kompetensi mahasiswa.

“Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan motivasi dan kapasitas mahasiswa agar siap memasuki dunia kerja, sekaligus menjadi masukan berharga bagi pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar global,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga mencerminkan komitmen FEB USK dalam mendukung SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan wawasan mahasiswa, serta SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan membekali mereka keterampilan dan pengetahuan praktis yang dibutuhkan dunia bisnis.

Acara ditutup dengan pesan inspiratif dari Husni mengenai pentingnya sinergi antara kampus, dunia usaha, dan DPR RI. Ia menegaskan komitmennya untuk mendukung kolaborasi tersebut, termasuk dalam memfasilitasi magang mahasiswa dan kerja sama lainnya.

“Bisnis yang maju akan memberikan efek domino: daya beli meningkat, lapangan kerja terbuka, dan pendapatan negara bertambah,” tegas Husni.

Kuliah umum berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab yang diwarnai antusiasme tinggi dari mahasiswa. Kegiatan kemudian ditutup dengan sesi foto bersama, meninggalkan semangat baru bagi mahasiswa FEB USK dalam menghadapi tantangan dunia bisnis yang penuh ketidakpastian.

Categories: Berita

Tim Web FEB USK 2024