HIMAKA HELD A CAPITAL MARKET TALKSHOWHIMAKA gelar Talk Show Pasar Modal

Published by admin on

The lack of community participation in the financial aspects that directly affect the Indonesian economic growth has encouraged the initiative of the Association of Accounting Students  or himaka, Faculty of Economics , Syiah Kuala University to host a talk show entitle “Capital Markets Seminar” at Faculty of Economics’ convention center on Thursday, March 13, 2014.

It was so great that the committee invited two most competent speakers in that field,  they are  the Chief Representative of Indonesia Stock Exchange for Aceh branch, Thasrif Murhadi, SE, who is also a graduate of the Faculty of Economics Syiah Kuala University and one of the capital market investor, Martoenoes, who has a broad working experience in cross-country and some program activities of the United Nations Food and Agriculture and the American Red Cross. They were here to provide an understanding of the world of capital market to the lecturers, students of the Faculty of Economics, and a guess attended.

The event was hosted by Dzakiyy Hadiyan Achyar , who is a student of International Accounting Programs. As a moderator of the talk show, he  tried  to explore thoroughly the mechanism of trading in the stock market  with all regulations that should be followed.

The first speaker, Thasrif Murhadi,SE ,revealed  that there are only less than 1% of Indonesian citizen  who have participated in the capital market in Indonesia. This figure is extremely low compared with our neighboring countries, Malaysia (35%) and Singapore (50%). “If only today we have 1% of the Indonesian citizen who were active in the Indonesian capital market trading, it would make the Indonesia Stock Exchange condition become  much more stable so that the Jakarta Composite Index (JCI) will not be adversely affected when foreign investment leave Indonesia”, he added.

 Then, as the second speaker, Martoenoes, who has an experience with the transactions in the stock market explained the tricks that should be learned to achieve a maximum profit in selecting the stocks. “Before directly investing in the stock market, investing the knowledge would be far better to do first, in order to get a deeper understanding of the fundamental and technical analysis of the stock”, he explained.

It was predicted that the Indonesian capital market is very promising considering the number of productive people here in Indonesia, thus would greatly affect the level of consumption in the coming years. For that reason, it has been clear that there is no excuse for people to be reluctant to get involved in the stock market. Moreover, to make an account, it is simply done by depositing 100.000 rupiah to the available securities.

Finally, the event ended with awarding the two speakers and the moderator,  Thasrif Murhadi SE as the head of the Aceh IDX, Martoenoes as capital market investors, and Dzakiyy Hadiyan Achyar as moderator.

translated by Dahlia

                Minimnya partisipasi aktif masyarakat dalam aspek keuangan yang langsung berpengaruh terhadapa pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mendorong inisiatif dari Himpunan Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala untuk menggelar acara talkshow “Seminar Pasar Modal” bertempat di Balai Sidan g Fakultas Ekonomi Kamis 13 Maret 2014.

                Tidak tanggung-tanggung panitia mengundang dua pemateri paling berkompeten di bidangnya yakni Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Aceh, Thasrif Murhadi, SE yang juga merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala dan salah satu investor pasar modal yakni Martoenoes yang juga memiliki pengalaman kerja lintas negara seperti di beberapa program kegiatan Food and Agriculture United Nations dan American Red Cross untuk memberikan pemahaman tentang dunia pasar modal kepada kalangan dosen, mahasiswa Fakultas Ekonomi, dan tamu umum yang berhadir.

                Acara yang dipandu oleh Dzakiyy Hadiyan Achyar yang sekarang aktif sebagai mahasiswa International Accounting Program Jurusan Akuntansi sebagai moderator talkshow mencoba mengupas tuntas mekanisme perdagangan di pasar modal berikut dengan regulasi-regulasi yang ada di dalamnya. Pemateri I, Thasrif Murhadi SE memaparkan bahwa kurang dari 1% dari masyarakat yang telah berpartisipasi dalam pasar modal di Indonesia.

                Angka ini sungguh sangat rendah dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia (35%) dan Singapura (50%). Seandainya hari ini ada 1% dari masyarakat Indonesia aktif dalam perdagangan pasar modal, hal tersebut akan membuat kondisi Bursa Efek Indonesia jauh lebih stabil sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak akan terkena dampak buruk ketika investasi asing meninggalkan Indonesia.

                Kemudian Martoenoes selaku pemateri II yang berpengalaman dengan perdagangan di pasar modal menjelaskan trik-trik yang perlu dipelajari untuk meraih keuntungan yang maksimal dalam memilih saham. Sebelum berinvestasi langsung di pasar modal, investasi ilmu akan jauh lebih baik untuk dilakukan seperti pemahaman mengenai analisis fundamental dan teknikal.

                Ke depannya, diprediksi pasar modal Indonesia akan sangat menjanjikan mengingat banyaknya masyarakat produktif sehingga akan sangat berpengaruh terhadap tingkat konsumsi di tahun-tahun mendatang. Sehingga tidak ada alasan lagi untuk masyarakat enggan terlibat dalam pasar modal karena untuk membuat akunnya cukup menyetorkan 100 ribu rupiah ke sekuritas-sekuritas yang tersedia.

                Akhirnya, acara ini ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada Thasrif Murhadi SE selaku Kepala BEI Aceh, Martoenoes selaku investor pasar modal, dan Dzakiyy Hadiyan Achyar selaku moderator.

Categories: Berita

Tim Web FEB USK 2024